OREANDA-NEWS. Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi peringkat Insurer Financial Strength (IFS) Nasional PT Tugu Pratama Indonesia (Tugu Pratama) di 'AA(idn)'. Prospek adalah Stabil.

Peringkat National IFS 'AA' menunjukkan kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis relatif terhadap seluruh kewajiban lainnya atau emiten-emiten lainnya di Indonesia, tanpa membedakan industri dan jenis kewajiban. Risiko terhentinya atau terputusnya pembayaran hanya berbeda sedikit daripada obligasi atau penerbit dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.

FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT
Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar Tugu Pratama yang kuat di pasar asuransi umum di Indonesia, dan dukungan permodalan, jika diperlukan, dari pemegang saham 65% perusahaan, PT Pertamina (Persero) (BBB-/Stabil), sebuah perusahaan minyak dan gas milik negara yang besar. Peringkat juga mempertimbangkan profitabilitas operasional perusahaan yang baik dan pengelolaan kapitalisasi yang sehat. Keberlanjutan premi dan portofolio bisnis Tugu Pratama tetap rentan terhadap eksposur risiko perusahaan pada asuransi minyak dan energi yang besar.

Rasio gabungan perusahaan tetap baik dan mencapai 72,4% pada akhir tahun 2014 (berdasarkan keuangan konsolidasi Tugu Pratama dalam USD) dikarenakan manajemen biaya yang stabil dan peningkatan pengalaman klaim. Tugu Pratama juga telah mempertahankan kekuatan kapitalisasi dengan rasio kapitalisasi berbasis risiko (RBC) yang tetap di atas 300% pada akhir 2014.

Tugu Pratama telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan diversifikasi usaha, dengan risiko energi tercatat sekitar 42,25% dari pendapatan premi pada akhir 2014, turun dari 51% pada akhir 2013. Pengelolaan portofolio bisnis yang lebih seimbang akan menghasilkan volatilitas yang lebih rendah dalam hasil underwriting perusahaan dan peningkatan dalam keberlanjutan premi.

Prospek Stabil mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa Tugu Pratama akan terus mempertahankan penyangga modal yang cukup relatif terhadap portofolio operasional serta manajemen reasuransi yang konservatif untuk melindungi diri dari potensi kerugian bencana.

SENSITIVITAS PERINGKAT
Pendorong utama untuk kenaikan peringkat di masa depan adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan marjin underwriting yang baik (yaitu, dengan combined ratio yang secara konsisten berada di bawah 90%) dan keberhasilan diversifikasi dari bisnis energi dengan tetap menjaga posisi modal yang solid serta dengan meningkatkan manajemen keberlanjutan premi.

Pendorong utama dalam penurunan peringkat adalah melemahnya kapitalisasi terhadap profil bisnisnya (dengan rasio RBC konsisten di bawah 300%), yang menganggu profil operasional atau kemampuan perusahaan untuk mendukung risiko underwriting. Peringkat juga dapat diturunkan dengan melemahnya manajemen risiko dan kenaikan tajam pada risiko underwriting pasca-reasuransi relatif terhadap ekuitas.